Orang-orang yang memiliki kadar gula tinggi
atau sedang melakukan diet sangat
dianjurkan mengonsumsi makanan
yang terbuat dari gandum. Di
Indonesia, gandum memang bukan
makanan utama. Tetapi tidak ada salahnya jika memilih konsumsi
gandum sejak sekarang, karena
sangat ramah kesehatan.
Dr Joanne Slavin, dari Department
of Food Science and Nutrition pada
Universitas Minnesota, AS
menyatakan gandum membantu
membentuk tubuh lebih baik
karena mengandung berbagai zat gizi rendah lemak yang bisa
memperkaya diet sehari-hari,
seperti karbohidrat kompleks,
serat diet, protein nabati,
phytokimia, antioksidan, vitamin,
serta mineral.
Dalam setiap 100 gram gandum terkandung 3,1 mg
zat besi dan 36 mg kalsium yang
bermanfaat, antara lain,
menyembuhkan penyakit jantung koroner dan darah tinggi. Bubur gandum (oatmeal) dan sereal
merupakan sumber karbohidrat
terbaik, karena terbuat dari biji
gandum yang diproses dengan
tidak menghilangkan sumber
seratnya.
Menurut dr Prapti Utami, seorang herbalis, konsultan dan
penulis buku 'Terapi Dengan
Tanaman Obat', gandum memiliki
kandungan serat dan folic acid
yang dapat mengurangi dan
menyembuhkan penyakit jantung koroner.
Penelitian Pengaruh Pemberian
Oatmeal Terhadap Kadar Kolesterol
(1999) menunjukkan bahwa
konsumsi bubur gandum sebanyak
70 gram secara rutin setiap hari
dapat mengikat kolesterol dan mengeluarkannya dari dalam
tubuh.
Sedang penelitian American Cancer
Society, menunjukkan oatmeal
merupakan serat larut yang dapat
menurunkan kolesterol LDL tanpa
menurunkan kolesterol HDL.
Meskipun ada terapi farmakologi yang lebih cepat untuk
menurunkan LDL, namun terapi
sereal gandum lebih sehat dan
tanpa efek samping. Oatmeal juga
memiliki indeks glikemi yang
rendah. Bubur gandum juga sangat baik
bagi penderita diabetes karena
terbukti bisa menstabilkan tingkat
gula darah setelah makan berkat
kandungan asam fitratnya, serta
memberikan efek perlindungan terhadap risiko perkembangan sel
kanker usus besar. Meski memiliki banyak senyawa
fitokimia, gandum merupakan
makanan yang aman dari zat
adiktif. "Kebanyakan produk
oatmeal tidak mengandung bahan
adiktif apa pun. Bahkan tidak ada bahan pengawet maupun pewarna
pada mayoritas produk oatmeal,"
kata dr Prapti seperti
dipublikasikan Minggu (6/3/2011). Menurut penelitian, 50 persen
perempuan berusia lebih dari 20
tahun bisa memenuhi kebutuhan
nutrisi esensial macam kalsium,
folic acid, vitamin B6, vitamin A
dan E, serta zat besi dengan mengonsumsi gandum. Sereal
mengandung vitamin A, D, kalsium
yang berguna bagi kesehatan
tulang, dan penambah energi
berupa zat besi dan vitamin B, serta
folic acid, dan vitamin E. Vitamin B yang banyak
terkandung dalam gandum utuh
akan menstimulasi produksi
hormon serotonin, sebuah hormon
dan zat neurotransmitter yang
akan mengirim sinyal menenangkan dalam otak. Elisa
Zied, RD, pengarang buku Nutrition
at Your Fingertips pun mengatakan
bahwa gandum utuh akan dicerna
tubuh secara perlahan sehingga
hormon serotonin yang dikeluarkan pun akan bertahan
lama.
Cara menyajikan gandum yang
praktis
Sereal Hidangkan sereal gandum dengan
kuah soto atau sup yang
menggunakan rempah alami.
Hindari penggunaan garam atau
penyedap rasa berlebih karena
justru akan kontradiksi dengan manfaat oats.
Agar cita rasa lebih sehat dan
tampilan lebih menarik, campurkan
beberapa sayuran seperti wortel,
6mkacang merah, brokoli, serta buah-
buahan seperti kiwi, strawberi, anggur, atau peach. Oatmeal Didihkan 4 gelas air dan satu gelas
oatmeal dalam panci. Aduk hingga
larut, matikan apinya. Biarkan
oatmeal dalam panci tertutup
semalaman. Saat akan disajikan,
panaskan kembali oatmeal agar hangat.
Campurkan ½ gelas oatmeal
dengan dua gelas air dalam
mangkuk, yang bisa menampung 8
gelas air. Tutup mangkuk dengan
plastik pembungkus, panaskan ke dalam microwave selama lima
menit. Aduk rata, hangatkan
kembali dalam microwave selama
lima menit.